Pria "Tangguh" ku

Bertemu denganmu adalah sebuah ketidak sengaja-an yang di takdirkan tuhan..
Mengapa?
Mungkin tuhan tau, aku memang membutuhkan pria sepertimu..

Bertemu denganku adalah kesulitan yang juga di takdirkan tuhan..
Mengapa?
Mungkin tuhan ingin tau, seberapa tangguh kau berada di duniaku..

Rupanya, 
Tuhan memang maha benar..
Kau pria yang "tangguh" yang kutemui..

Betapa tidak,
Luka yang ku beri itu lebih dari cukup..
Sakit yang kuhadiahi itu melebihi sakit yang pernah kau rasakan..

Pengorbanamu, berujung pengkhianatan bukan?

Tapi,
Kau dengan tangguhnya tetap berdiri..
Meski raga sudah letih, dan hati kian perih..

Kau pria tangguhku..
pengorbananmu miliki hatiku..
kesetiaanmu menyadarkan aku..

Kau pria tangguhku..
Yang tanpa sengaja tuhan gariskan berjodoh denganku..

Tidakkah kau menyesal? bersamaku selama ini ?
Tidakkah kau ingin membalas rasa sakitmu dulu?

Terimakasih tuhan,
sebenarnya aku berterimakasih padaMu..
KarenaMu, aku menemukan pria tangguh yang kini akan menjadi suamiku..

Terimakasih tuhan..
Kau kirimkan aku pria tangguh yang akan melengkapi hidupku..

Jagalah cinta kami tetap utuh ..
READ MORE - Pria "Tangguh" ku

Lelakiku..

Teruntuk,
Reza Rahadian..

Hai...

Aku penggemarmu..
Meski sepertinya aku tidak begitu lama mengenalmu..
Aku jatuh cinta padamu, karena peranmu pada film Broken heart..

Kecintaanku bertambah, ketika aku melihatmu berperan sebagai Habibie..

Lagi, senyummu...

Aku mencintaimu karena itu..

Aku makin mencintaimu..
Pada dirimu yang menjadi Tony untuk Halfworlds..

Lagi, lagi.. karena senyummu..

Tak jarang aku berkhayal menjadi lawan mainmu..
Menjadi Ainun, atau Olivia atau mungkin Ros..

Mungkin khayalku untuk menjadi kekasihmu, terlampau sangat jauh..

Tapi..
Andai itu terjadi walau hanya satu hari...
Aku hanya ingin menjadi alasan kau tersenyum..
Dan biarkan aku menikmati senyummu sepanjang hari..
READ MORE - Lelakiku..

Pria di belakang kemudi

Pria di belakang kemudi itu, sudah tua..
Tenaganya yang tak lagi sekuat baja..
Namun, senyumnya tetap membuatku bahagia..

Pria di belakang kemudi itu, tubuhnya renta..
Wajahnya tak lagi segar kala masih muda..
Namun, senyumnya tak lagi jiwa..

Pria di belakang kemudi itu..
Rela lakukan apapun demi aku bahagia..

Tak jarang aku pun buatnya marah, hingga kadang menangis..
Tak jarang aku membentaknya, hingga sempat membencinya..

Pria di belakang kemudi itu,
Rela tukar kebahagiannya demi aku..
Yang kadang tak memperdulikan keberadaannya..

Pria di belakang kemudi itu, habiskan waktunya untuk secuil kebahagiannku..
Yang kadang tak ku hargai..

Betapa sesungguhnya aku berdoa, pada pria yang memperlakukanku begitu istimewa..

Pria di belakang kemudi itu, ayahku..
Yang setiap hari memelukku..
Berkorban untukku..

Pria itu ayahku..
Yang beradu dengan ganas nya sang waktu..
Demi aku dan keluargaku..

Pria itu ayahku..
Yang perlakukanku layaknya aku sang ratu..
Yang mencintaiku walau dengan caranya yang kaku..

Ia ayahku..
Yang memasang badan untuk tuntaskan masalahku..
Membelaku..

Ia ayahku..
Yang menggajarkan padaku caranya berjalan..
Yang mengajarkanku caranya bicara..
Yang mengajarkanku caranya berjuang..

Ia ayahku...
Alasan mengapa aku berada di dunia ini..

Ia ayahku.. segalaku..pahlawanku..

Tunggu aku wujudkan impianku, yah...
READ MORE - Pria di belakang kemudi

Rengga

Sepucuk surat merah maroon terselip di bawah keyboard meja kerjaku...
Terdapat aroma parfume ketika aku membukanya..

"Temui aku saat senja" satu kalimat sederhana yang aku tau maksudnya..

Selepas rutitasku, aku bergegas memacu roda empatku melewati beberapa dari mereka yang memenuhi kota..

Secepat kilat, aku sudah ada di Kuta..
Tempat dimana senja dan kita saling bersua..

Aku menunggumu bertelanjang kaki, membenamkan kaki kaki lelah dalam pasir basah..
Kau belum juga datang..

Tik tok arloji ku semakin cepat berdetak,dan kau masih belum nampak..

Senja dan ombak hampir habis di Kuta..
Aku mulai muak menata rindu yang jelata..

Rengga...
Kau di mana ?

Gerutu hati gelisahku..

Aku takkan lagi mencintai senja, juga Rengga...

Dalam perjalanan pulang, aku terhadang kerumunan manusia..
Aku yang kesal, turun dan memeriksa apa yang terjadi disana..

Rengga...

Terhenyat dan duniaku gelap gulita..
READ MORE - Rengga

Cinnamon Tea

Pertama jumpa dengamu, aku sungguh merasa sangat payah..
Karena demam yang melanda, dan beberapa luka yang merongga..

Kala itu, aku dengan payahnya menemuimu, dan kau dengan menawannya memperlakukanku lembut..

Setelah pertemuan pertama itu,
kau yang memiliki riwayat kesehatanku, dua minggu setelah itu bertandang ke kediamanku..

Entah harus bagaimana aku menyambutmu kala itu,
Dan, karena senyum menawanmu, ku persilakan kau mengenalku lebih jauh..

Setahun berlalu mengenalmu..
Kala itu dingin melanda kotaku..
Katamu, secangkir teh kayu manis akan membantu..

Kau memang dokter kesayangnku..

1 dekade berlalu..

Mentari sepertinya sedang patah hati..
Ia enggan menyebarkan kehangatan pagi..
Aku dan selimut tebal rajutan ibumu, bersila di teras empuk jendela kamarku dengan secangir teh kayu manis..
Menikmati pria kecil di bawah sana sedang berlari riang dengan anjingnya..

Sesekali ku sesap aroma nikmat dari teh ku..
Mengingatkan aku pada senyummu yang juga menyukai teh ini..
Di bawah sadarku, aku pun ikut tersenyum mengingatmu..

Sedikit aroma lemon yang menyegarkan,
Manis dari madu yang menyenangkan..
Juga getir rindu yang ikut tercampur dalam ingatan.

Ahh.. aku begitu menikmati teh ku, juga rinduku padamu...
Aku tak pernah berharap kau kembali, memeluku atau mendampingiku..

Tenanglah kau disana, sayangku..
Aku menyayangimu, bahkan bidadari kecil dalam perutku pun demikian..
READ MORE - Cinnamon Tea

Moko


Kita sudah sangat jauh melangkah..
Menjalani 43800 jam yang tidak selalu berakhir dengan senyuman..

Tapi aku selalu punya alasan untuk mencintaimu, lagi..

Ketika aku mulai lemah menghadapimu..
Ketika aku mulai putus asa dengan hubungan ini..
Ketika kita mulai kehabisan waktu..

Kau dengan senyum menawanmu,
mata coklat pekatmu, dan sweater merah maroonmu, mengetuk pintu rumahku..
Tentu saja dengan setangkai mawar hijau kesukaanku..
dan lagi, aku mencintaimu...

Bukit Moko - 90 hari yang lalu..

Kau membawaku kesini..
Menikmati indahnya kota mu dari ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut..
Menikmati gigil udara yang menusuk tulang..

Aku yang payah karena udara dingin, memilih untuk bersembunyi di dalam pelukmu..
Menikmati aroma parfume yang menggoda, juga kerlip lampu kota..

Kau, mencium keningku..
Memelukku erat, dan berkata betapa kamu mencintai aku..

Ketika gigil benar benar membuatku sungguh kewalahan..
Kau, dengan sweater maroonmu berlutut di hadapanku..
Menatapku hangat, menggenggamku erat..

"Maaf, karena terlalu lama.. maaf karena tak punya banyak waktu luang bersama.. maaf karena sering membuatmu menangis, maaf karena memaksamu tetap bertahan.. sesungguhnya, aku mencintaimu, dan sangat ingin membuatmu bahagia.."  lalu sebuah kotak kecil sudah di hadapanku, "Will you marry me?" 

Seperti meriahnya malam tahun baru.. Hatiku pecah, senyumku membuncah...

"Yes.. yes.. yess"  dengan mata berbinar terharu biru.

Setelah 1825 hari bersama, dan saling mencinta..
Kini aku akan menjadi wanita paling bahagia karena memilikimu, utuh..
READ MORE - Moko

Mr. Engineer

Dear,
Mr. Engineer

Hallo, how're you ? are you still alive ?
It's me, your past ..

I miss you..
I miss everything about you ..
the way you laugh, the way you smile, the way you get angry and the way you love me..
I miss you..

I know, you really hate the way I talk or write using English ..
but, for me ..
This is a puzzle that you must solve in order that you understand what the purpose of this letter..

Actually, hmm..
I want to see you..
If it's a very difficult request for you to grant, I hope you're alright whenever you are..

But..I beg you ..

Take your time ..
Slow your steps ..
Stop the clock ticking ..
And find me once again..

Sincerely

Your past
READ MORE - Mr. Engineer

1460 Hari

1460 hari yang lalu...

Seorang pria berkulit putih berjalan kearahku, menawari aku payung bercorak biru..
Senyumnya memabukkan, tatapnya menghangatkan..
Kami berjalan berdampingan, dengan payung bercorak biru di tangan dan obrolan ringan tentang angan..
Untuk beberapa saat aku hampir saja menghanyutkan diri dalam peluknya yang begitu menggoda..
Dan, lalu aku sadar.. peluknya bukan miliku..

1460 hari yang lalu...

Malam jadi saksi bisu bagaimana kita saling mencinta, tak peduli itu adalah dosa..
Hujan pun selalu jadi perantara beku pada setiap pertemuan kita yang kian bisu..
Dan lagi, aku sadar .. ia bukan miliku..

Pria itu mencintaiku..
Dengan senyumnya yang menggoda..
Tawa ringan khas miliknya..
Juga sentuhan yang lembut menghangatkan..

1460 hari yang lalu...

Saat semua orang mencaci, ia berdiri disampingku mengabdi.. 
Kala semua mata membenci, ia mengganggamku sekuat denyut nadi..

1460 hari sudah aku mencintainya..
Dengan hati yang sering kali patah
Jiwa yang kian melemah..
Dan raga yang kian lelah..

1460 hari sudah aku mencintainya..
Meski ku tau ia akan selalu kembali padanya..
Meski mencintainya adalah dosa..
Namun, aku selalu punya doa agar tuhan tetap menjaganya..
READ MORE - 1460 Hari