
Tuhan mempertemukan aku dengan pria
ini disuatu waktu yang salah, dimana aku bukanlah satu satunya yang dia miliki,
dimana aku bukanlah satu satunya yang dia lihat pertama kali. Tuhan menakdirkan
aku bersama dengannya dalam satu hubungan yang tak bisa aku jelaskan secara
gamblang. Tuhan selalu punya caranya sendiri untuk membuat aku marah bahkan
bahagia disatu saat yang sama. Seperti halnya, tuhan mempertemukan aku dengan
pria ini disaat aku merasa marah karena keberadaanku yang cukup membuat
seseorang disana merasa sedikit sakit bathinnya, namun cara tuhan mempertemukan
aku dengan pria ini, juga membuat merasa bahagia, bahagia karena aku bisa
merasakan bagaimana rasanya mempertahankan apa yang aku inginkan, sekalipun itu
salah, bahagia karena aku mampu merasakan cinta yang sangat mendalam pada apa
yang aku inginkan. Karena sebelumnya aku tidak merasakan bahagia pada hal yang
aku sebutkan tadi.
Inilah jalan yang harus aku lewati bersama
pria ini, pria yang mampu membuat aku merasa sangat nyaman sekalipun hatiku
merasa rapuh, pria ini juga yang mampu membuat aku berpikir panjang untuk
beberapa hal yang akan aku lakukan. Aku mempertahankan pria ini karena aku
mencintainya, karena aku membutuhkannya, dan karena aku yakin, tuhan
mempertemukan aku dengannya bukan dengan tanpa alasan yang baik. Aku yakin
tuhan mempertemukan aku dengannya karena memang dia baik untukku, karena
setauku, tuhan tidak akan membuat umatnya menerima apa yang buruk untuknya. Dan
inilah aku dan jalan hidupku bersamanya.
Aku tidak tau berapa lama aku
berjalan menapaki hidup bersama pria ini, yang ku tau, pria ini selalu ada,
bahkan dalam mimpi terburukku sekalipun, dia selalu ada menyelamatkanku. Dia
berada di sampingku, menggenggam tanganku, merangkul aku, ketika aku merasa
hampir dari seisi dunia memandang aku salah. Dia berapa disampinku, menatap aku
lekat, membuat aku yakin, memberikan aku sebuah harapan, ketika aku mulai
merasa lelah dengan dunia yang memandangku salah. Dia membuat aku berkata “YA”
pada apa yang menjadi inginku, dan membuat aku berusaha mewujudkan kata “YA”
yang aku ucap diawal mimpiku. Dia adalah sepotong semangat dalam hidup yang aku
tak tau kapan akan berakhir. Dia adalah... aku tak tau dengan jelas apa arti “dia”
dalam hidupku, namun bagiku dia adalah segalanya. Bagiku dia adalah teman
hidupku. Bagiku dia adalah guru di hidupku, atau mungkin dia adalah bagian dari
“secuil” hati yang aku miliki. Entahlah.... sekali lagi
aku katakan, dia adalah segalanya bagiku.
Banyak hal yang aku lalui dengannya,
banyak cerita yang aku tulis tentangnya, banyak warna yang aku dapat darinya.
Aku pernah merasakan warna abu abu dan hitam, dimana aku merasa sangat buta
untuk melihat arah hidupku selanjutnya. Namun dia membuat aku merasakan warna
merah dan ungu, bahkan jingga, atau putih. Dia membuat aku mampu
mengaplikasikan semua warna itu kedalam hidupku.
Dia adalah teks dalam setiap
paragraph yang kutuangkan di lembar hidupku, aku hampir bosan menyanjung pria
ini, namun apa daya, aku sangat mencintainya, sekalipun rasa yang aku punya ini
membuat beberapa orang disana merasa terkoyak hatinya.
Aku
hampir tak peduli lagi pada dunia yang meneriaki rasa yang aku miliki untuknya.
Jika tuhan hanya memberikan pria ini
sebagai mimpiku, aku hanya berharap agar tertidur lebih lama lagi. Karena
bagiku inilah mimpi terindah dan sempurna yang aku miliki. Kemudian..inilah aku
yang sesaat namun akan menjadi selamanya
“And thank god for bringing me to someone
who’s now a part of my life"
Edria Suhartono
No comments:
Post a Comment