The best thing of my live

Tiga tahun yang lalu...

aku sedang menikmati indah nya sesuatu yang mereka sebut "Cinta" entah apa yang aku rasa, hanya saja ketika aku bertemu dia, aku merasa bahagia. dia yang aku maksud adalah seorang anak laki laki yang setahun diatas usiaku saat itu. aku dan dia jarang sekali bertemu, padahal jarak antara rumah kami hanya beberapa langkah saja, ya.. rumah kami berdekatan. mereka yang berada di sekitarku bercerita bahwa aku dan dia sudah saling mengenal sejak kami masih kecil, bahkan orang tua kamipun saling mengenal dan merupakan sahabat baik. hingga akhirnya hubungan antara kedua orang tua kamipun berantakan dikarena sebuah konflik yang aku tak tahu apa sebabnya.
mengetahui hal itu, aku pun tak perduli dan tetap menjalin hubungan dengan anak laki-laki itu, sampai akhirnya pukul 01 dini hari, aku dan dia menjalin hubungan yang lebih serius. yaa.. kami berpacaran, saat itu bulan Agustus tanggal 17, lucu memang mengingat tanggal itu adalah hari kemerdekaan R.I .
Hubungan kami berjalan begitu indah (menurutku). karena rumah kami yang berdekatan, jadi ketika aku ingin bertemu, dia tinggal melangkahkan kakinya kerumahku. itu adalah bagian yang menurutku unik dalam cerita kami. hubungan kami mulai melangkah ke angka 1 bulan, dan semakin indah saja (menurutku). sampai pada akhirnya aku mengetahui bahwa dia mengkhianatiku. seorang teman satu sekolah dengannya mengatakan padaku bahwa aku adalah kekasih nya yang kedua, aku tidak mengerti saat itu, sampai aku mencari tau sendiri. ketika itu dunia maya baru menghampiri duniaku, Friendster adalah salah satu media aku menemukan sebuah bukti bahwa dia memang mengkhianatiku. benar saja.. wanita itu bernama Nuke, dia adalah kaka kelasnya di sekolah, ternyata bukan aku yang dikhianati, tapi nuke yang dikhianati. Nuke adalah kekasihnya saat itu, dan aku juga adalah kekasihnya. sampai akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan nuke dan memilihku, tapi semua terlambat, ketika aku mengakhiri hubungan ini dengannya, ketika itu juga dia meninggalkan nuke.

aku dan dia berpisah tidak begitu lama, sampai akhirnya dia memintaku mendengarkan penjelasnya dan memintaku memperbaiki hubungan yang sudah kuakhiri itu. aku memaafkannya dan kembali menjalin hubungan.
aku mencintai dia lebih dari apapun, ketika itu hubungan kami semakin indah saja (menurutku) sampai akhirnya hubungan kami tidak direstui oleh kedua orang tuaku. orang tuaku memang mengetahui hubungan kami, namun ada beberapa kesalahan yang dilakukan kami berdua yang membuat kedua orang tua ku mengeluarkan kata "Tinggalkan dia!!" aku yang saat itu bingung dan memang gampang "jatuh" menuruti perkataan kedua orang tuaku. hingga akhirnya kami berpisah untuk yang kedua kalinya.
suatu malam dia mengirimi aku sebuah pesan yang isinya " Tell me that you’ll wait for me
Hold me like you’ll never let me go Oh beibh, I hate to go ".


kali ini kami berpisah cukup lama, ketika dia memintaku untuk kembali, aku memberika syarat padanya, aku bilang "Tunggu aku sampai selesai ujian nasional" (saat itu aku kelas tiga sekolah menengah pertama) dia menyetujui permintaanku dan tetap menunggu, sampai akhirnya aku menghilang dan lupa akan syarat yang aku berikan padanya, aku dan dia hampir tidak pernah berhubungan lagi, bertemupun rasanya tidak pernah. sampai aku mempunyai seorang kekasih, dan dia mengetahui hal itu melalui Friendster.
ketika itu aku masih tidak sadar akan kesalahanku, sampai akhirnya dia yang mengingatkan aku.
itu adalah kali pertama kami berkomunikasi lagi, lalu aku meninggalkan kekasihku saat itu dan terus menjalin komunikasi dengan dia.
tak lama dari itu, aku dan dia kembali menjalin hubungan, itu adalah hubungan kami yang ketiga dalam cerita ini.


aku memasuki dunia pendidikan yang lebih tinggi, sekolah menengah kejuruan menjadi pilihanku saat itu, aku mulai mendaftarkan diri ke salah satu sekolah terbaik di kota ini, sampai akhirnya aku harus mengikuti ospek di salah satu tempat yang cukup jauh dari lingkungan rumah ku. aku diharuskan menginap selama tiga hari disana, malam itu aku mengirimi dia sebuah pesan singkat yang isinya memberitahu bahwa aku akan menjalani ospek dan tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi (Handphone), saat itu dia tidak menjawab pesanku, hingga esok harinya aku harus berangkat.


tiga hari berlalu sudah, yang paling pertama aku hubungi adalah dia yang aku cinta.
1 hari 2 hari 3 hari sampai kusadari sudah 7 hari dia tak ada kabar dan tak pernah menjawab pesanku, hingga suatu pagi aku mendapati pesan singkat darinya yang berisi bahwa dia akan meninggalkan ku, karena satu alasan yang aku tidak tau. kali ini aku merasakan kehilangan yang begitu sangat, aku berusaha mencarinya, menemuinya, namun sulit, aku tidak menemukannya.


waktu yang membuat aku dan dia tidak bertemu begitu lama, cukup lama, sampai akhirnya aku hampir melupakannya, lingkungan baru di sekolah baru membuat aku sedikit banyaknya melupakan dia yang telah pergi. suatu ketika aku menemukan nomor ponselnya, aku menghubunginya dan menintanya untuk menemuiku. setelah aku memaksanya untuk menemuiku, akhirnya kamipun bertemu.
kebetulan sore itu aku sedang bersama sepupuku di sebuah tempat latihan bela diri di kota ini, dan itu adalah waktu yang tepat untuk aku dan dia bertemu. setelah aku bertemu dengannya, air mataku tak terbendung, aku menangis dan memintanya menjelaskan apa yang terjadi hingga dia meninggalkan aku tanpa sebab yang pasti, ternyata rasa tidak pantaslah yang membuatnya meninggalkan aku.
aku memintanya kembali padaku, aku masih dan akan selalu mencintainya, apapun alasannya meninggalkan aku, aku tidak perduli, aku masih menginginkan nya, aku masih mencintainya. sampai akhirnya dia kembali mengulurkan tanganya untuk membantuku bangkit berdiri dari rasa sakit kehilangannya.


(TO BE CONTINUED)

No comments:

Post a Comment