Hamartia

Seorang wanita duduk didepan laptopnya, menutupi tubuhnya dengan selimut tebal berharap ia bisa terbebas dari rasa dingin.
Sedang seorang pria bertubuh sangat indah tertidur pulas di sampingnya, bermimpi indah. Sesekali tangan pria itu mengusap punggung wanita yang fokus pada pekerjaannya.
"You need to sleep" katanya dengan suara yang sangat seksi, lalu ia tersenyum seraya menepuk nepuk bantal sebagai isyarat. Wanita itu menolah dan tersenyum amat lembut dan berkata "Give me five minutes, please" lalu ia mendaratkan sebuah kecupan di dahi pria itu.
Pria itu menganggukan kepalanya, dan melanjutkan tidurnya.
Ia bekerja pada malam hari, karena menurutnya, akan lebih baik bagi seorang script writer untuk mengerjakan pekerjaannya ketika malam. Dan paham itu yang membuatnya menjadi wanita nokturnal.
Lime menit berlalu, ia memutar badannya, memastikan keadaan pria disampingnya. masih tertidur. Ia menghela nafas, menutup laptopnya, dan masuk kedalam selimut biru tua yang kini menyelimuti mereka. "kau sudah selesai?" tanya pria itu setengah sadar. "Yup" seiring dia menciumnya.
Mereka saling mencintai dan bercinta..
Dentuman jam dinding, ceracau malam, suara angin.. menjadi melodi yang sangat indah dipadukan dengan peluh yang membasahi sekujur tubuh. Betapa wanita itu mencintai pria nya, ia rela melakukan apa saja meski ia sangat tau bahwa itu adalah dosa.
Wanita itu menari, meliukan tubuhnya, mengikuti melodi malam "Apa hanya aku yang berpesta malam ini?" katanya dengan nada rayu candu yang sangat menggoda. Mereka menikmati nya, melodi tengah malam, darah yang berdesir kencang, angin yang mengacau serta debar jantung yang mengalahkan genderang perang, mereka menikmati sebuah dosa.

Bertahun - tahun...
mereka hidup bersama, menjalani hidup sangat normal, bercinta ketika malam, bekerja ketika siang dan berpisah saat pria itu dibutuhkan.

Dibutuhkan ... Pria itu bukan miliknya..
pria itu memiliki keluarganya sendiri, memiliki seorang istri secantik bidadari, dan seorang putri yang bernama Emily.

Pria itu hanya singgah, bertahun tahun tanpa sebuah ketegasan, menikmati sebuah dosa, bercinta dengan wanita yang tidak di takdirkan untuknya, berjalan menikmati setiap kesalahan yang ia ciptakan.

Sampai ..

Disuatu malam yang sama ketika ia memintanya untuk tidur. Wanita itu memilih duduk meringkuk didalam selimut disebuah sofa kecil berwarna coklat di kamarnya. Ia tersenyum bahagia dan juga menangis.
"Ada apa? whats wrong with you? are you crying? tell me!" Pria itu berlutut mensejajarkan tubuhnya, bertanya dengan nada sangat penasaran.
"I am ... Pregnant" Wanita itu terlihat sangat antusias, tersenyum bahagia dan memeluk pria yang akan menjadi ayah dari bayi nya kelak.

Namun, sungguh pahit memang kenyataan..
pria tampan dan mempesona itu, menyangkal dan mempertanyakan bayi di dalam perut wanita yang bersamanya sekitar 3 tahun itu. "Kau pasti salah!! dia bukan anakku!! kau pasti tidur dengan pria selain aku!!" Tanpa sempat menjelaskan, Pria itu sudah meninggalkan nya dan bayi yang baru berumur 2 minggu itu.

Tak pernah terlihat lagi, ia tak pernah kembali kerumah..Namun terkadang, ia mengirimkan uang untuk kebutuhan wanita itu dan bayinya.

wanita itu sangat sakit, hatinya, tubuhnya, jiwanya...
Ia sakit sampai mencapai titik dimana ia tak sanggup bertahan, sembilan bulan.
Bukan waktu yang sebentar untuk bertahan sementara kondisi hati dan jiwa sama sekali tidak sehat.

Pada akhirnya, putri kecil yang sangat cantik itu di beri nama Hamartia.. Yang berarti sebuah dosa.

Ia tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan jenius, meski selama hidupnya, ia tidak pernah bertemu dengan ayahnya juga ibunya.
ia hanya mengenal, para suster yang membantunya tetap bertahan hidup hingga sekarang, untuk mencari siapa ayahnya.

No comments:

Post a Comment