Rindu mulai tenang meraba, seiring nyanyian hujan yang mereda..
Selalu ada hati yang terluka, ketika namamu terucap meski hanya lewat nada..
Aku merindukanmu sudah cukup lama, bahkan terlalu lama..
Berjuta puisi, berjuta cerita telah ku cipta untuk meredakan rindu yang mulai tak bernyawa..
Aku merindukanmu, lebih dari berkali kali aku mencintaimu..
Aku ingin menyentuh setiap jengkal nadi yang tuhan ciptakan bukan untukku..
Aku ingin bersandar merasakan debaran jantung yang berdetak tak pernah untukku..
Meski begitu, aku sangat tau.. bahwa kau mencintaiku meski kau tau itu adalah dosa..
Kita berada di bawah langit yang sama, dihembus angin yang sama, didingin pagi yang serupa..
Tapi, tuhan tak pernah menggariskan kita untuk selamanya..
Aku mencintaimu, meski nyatanya kita tak pernah satu, tapi kita tau, bahwa kita takkan pernah terpisah..
Kekasihku...
Kau selalu berkata, bahwa kita adalah kesalahan yang sering kali terasa benar..
Sayangku, Aku hanya ingin terus berdosa karena mencintaimu.. meski kenyataannya aku tak bisa memilikimu...
Membaca suratmu dengan secangkir kopi memang begitu nikmat, tak mampu berhenti :)
ReplyDelete