Langkahku terhenti disuatu titik dimana aku tak tahu lagi harus melangkah
maju, atau mundur selangkah kebelakang. Aku mulai lelah menopang tubuhku
sendiri, bukan karena aku yang sudah renta, tapi aku yang sudah terlalu banyak
digerogoti rasa sakit. Aku lelah...
Aku tak pernah merasa
berguna berada ditengah tengah hingar bingar hidupku, aku tak pernah merasa aku
menjadi satu yang dibanggakan. Aku ini siapa? Aku ini apa?
Aku berangkat melangkahkan
kaki menuju apa yang aku inginkan, tapi kenyataan menamparku terlalu keras,
dimana aku terpaksa harus menyadari bahwa tak ada satupun yang menginginkan aku
menjadi “manusia”.
Kini, aku hanyalah se-onggok tubuh
tak berdaya yang terpaksa menerima kekalahanku. Ragaku terlalu lemah untuk
berdiri tegak, jiwaku terlalu sakit untuk bangkit mewujudkan impianku. Ku terima kekalahanku dan berhenti
berharap...
No comments:
Post a Comment