Disini sangat sepi, tapi entahlah.. aku meresa sangat pusing
dengan kebisingan – kebisingan yang tak terlihat..
Entah apa yang berkecamuk, sampai sebising ini dan memaksa
kedua mataku terbuka di tengah malam.
Aku mencari dimana suara suara yang membuat aku terganggu,
mencari disekeliling kamarku. Tak ada yang ku temukan..
Ini pukul 1 pagi, dan terlalu bising! Aku benci! Perlahan ku
pejamkan mata mataku, meruncingkan telingaku, berusaha mendengar apa yang
diperdebatkan..
Itu hanya suara suara tembok – tembok kamarku, mereka
permasalahkan sikapku beberapa hari ini, aku gila, aku bisa mendengar tembok
tembok ini berbicara bahkan membentakku..
Aku gila..!!
“Bisakah kau hentikan
tingkahmu yang konyol itu?! Tinggalkan pria yang membuatmu sekurus ini!! Lupakan
pria yang menyiksa bathinmu!!” kata tembok di kiriku..
“kau tau apa?! Kau hanya
tembok!! Tak memiliki hati! Kau tak mengerti betapa aku mencintai pria yang
memang menyakitiku!” balasku sedikit
emosi..
“Coba lihat dirimu
sekarang !! apa yang kau dapatkan dari penantian dan kesabaran yang bagiku tak
ada gunanya! Seberapa hebat pria bernama William itu?! Hingga membuatmu menjadi
tidak waras!!” kata tembok sebelah kananku.
“Kalian tak banyak
tau, aku amat mencintai Will, aku menunggunya menepati semua janjinya untuk
kembali, aku…… sudahlah, kumohon, hentikan kebisingan ini.! Aku lelah!” kataku
yang sudah sangat lelah akan keadaan.
Kubuka mataku, mereka semua menghilang.. Aku merindukanmu
William…
“Teruntuk, William ku
tersayang.. sampai kapan aku harus menunggumu kembali, aku mulai lelah dan
gila, kau tau? Malam ini tembok tembok kamarku berbicara, mereka protes untuk
semua yang kau lakukan padaku. Tapi tenang, aku tak menggubris satupun ucapan
mereka. Apa aku sudah tidak waras Will?? Sepertinya begitu ya.. aahh.. bisakah
kau cepat kembali, aku mulai takut, aku takut tembok tembok itu akan
mengangguku lagi”
No comments:
Post a Comment