Bandung 20 Juni

Aku di balcon apartement..
menikmati udara senja yang hampir habis ditelan malam..

Sambil sesekali mengecap pahitnya kopi yang masih berasap...

Nikmat.. pikirku...

Aku bersyukur karena tuhanku masih memberiku kenikmatan senikmat ini..

Sesekali kepulan asap tembakau keluar dari mulutku, pertanda seluruh bebanku hilang bersama asap..

Ini hanya tentang aku yang kalah saing dengan tuhan..

Yaa...

Tuhan..

Dia mampu berbuat banyak sampai pujaan hatikupun tertarik dan ikut bersama-Nya..

Dua hari yang lalu.. Aku menikahinya di hadapan pendeta, disaksikan oleh tabung-tabung oxygen serta selang pernafasan yang bersarang dihidungnya..

Ia cantik...aku mencintainya..

Hanya dua hari aku menikmati kecantikannya yang di balut peralatan medis..

Setelah itu...

Mesin disana memberi tanda bahwa wanitaku telah tiada...

Aku belum sempat menikmati senyumnya ketika ia bangun tidur..

Aku belum sempat duduk dibangku tua itu menikmati sabda tuhan..

Aku belum sempat..

Malamku tiba... senjaku hilang seiring kopi pahit yang habis..

No comments:

Post a Comment