menikmati udara
senja yang hampir habis ditelan malam..
Sambil sesekali
mengecap pahitnya kopi yang masih berasap...
Nikmat..
pikirku...
Aku bersyukur
karena tuhanku masih memberiku kenikmatan senikmat ini..
Sesekali
kepulan asap tembakau keluar dari mulutku, pertanda seluruh bebanku hilang
bersama asap..
Ini hanya
tentang aku yang kalah saing dengan tuhan..
Yaa...
Tuhan..
Dia mampu
berbuat banyak sampai pujaan hatikupun tertarik dan ikut bersama-Nya..
Dua hari yang
lalu.. Aku menikahinya di hadapan pendeta, disaksikan oleh tabung-tabung oxygen
serta selang pernafasan yang bersarang dihidungnya..
Ia cantik...aku
mencintainya..
Hanya dua hari
aku menikmati kecantikannya yang di balut peralatan medis..
Setelah itu...
Mesin disana
memberi tanda bahwa wanitaku telah tiada...
Aku belum
sempat menikmati senyumnya ketika ia bangun tidur..
Aku belum
sempat duduk dibangku tua itu menikmati sabda tuhan..
Aku belum
sempat..
Malamku tiba...
senjaku hilang seiring kopi pahit yang habis..
No comments:
Post a Comment