Pagi ke sembilan

Pagiku tak pernah sama, 
Malamku pun tak lagi menenangkan..

Dibawah cerah nya langit pagi,
Aku menjelma menjadi wanita riang bercahaya..

Ketika gelap mulai menyapa,
Bayang bayang kehilangan mulai meraba .. 
Menyelusup, memaksa masuk memenuhi setiap ronga dalam jiwa .. 

Perihal kehilangan, Tuhan lupa memberiku kekuatan..

Pada rapuhnya ingatan, aku mengais sisa sisa kenangan .. 
Mengiba memimpikan kita yang ternyata hanga angan.. 

Dari setiap inci rindu yang menggebu, ia menjelma derita menusuk kalbu .. 
Pilu.. 

Pada pagi kesembilan dibulan Februari, aku melangitkan namamu.. 
Agar tuhan hentikan deru cintaku padamu, agar tuhan hilangan namamu pada tiap tiap nadi hidupku..
READ MORE - Pagi ke sembilan

Gelapku

Lagi, gelapnya kembali merayap menghampiri .. 
Menyentuh kedua kakiku, menjalar kesekujur tubuhku .. 

Gelap .. 

Aku kembali menemukan diriku tergantung terombang ambing di atas sana .. 

Tak satupun mengerti, tak satupun memahami .. 

Terkadang aku hanya mau didengar dan dimengerti .. 
Dibiarkan menangis sampai tertidur pulas dipelukan..
Tanpa harus menjelaskan.. 

Kukira aku menemukan rumahku,
Kukira akhirnya aku menemukan separuh nafasku ..

Namun rupanya, 
Aku tetap harus berdiri diatas luka lukaku, tersenyum, dan membiarkannya sembuh sendiri... 
READ MORE - Gelapku

Hilang


Dan setelah semua ini, 
Aku sadar, bahwa akan selalu ada cinta yang sangat besar untukku... 
Akan selalu ada kamu yang menjadikanku duniamu..

Pantas saja tuhan selalu mempertemukan kita, bahkan diwaktu yang salah sekalipun .. 

Pahamilah, tuan .. 

Kau, takkan pernah bisa kumiliki .. 
Sebesar apapun aku mencintaimu, 
Sebanyak apapun waktu yang kau beri untukku .. 

Aku takkan pernah layak mendapatkan cinta sebesar itu.. 

Sungguh, 
Yang aku inginkan saat ini, adalah berlari kearahmu ... 
Menerima semua cintamu, menerima semua kasihmu .. 
Menjadikanmu rumahku, menjadikanmu duniaku.. 

Namun kali ini,

Aku memilih menjauh, dan hilang..

READ MORE - Hilang